Meskipun banyak orang sudah hafal 20 sifat wajib bagi Allah, beberapa Guru Akidah pada umumnya masih menghadapi dua kesulitan, pertama kesulitan memahami dengan detail dan tepat makna dari sifat-sifat wajib tersebut khususnya yang membutuhkan nalar akal yang aktif. Problem kedua jika pun paham, mereka akan mengalami kesulitan memahamkan materi-materi ini pada anak didik yang masih dalam usia sekolah atau remaja. Problem lain yang juga sering dihadapi para guru adalah menjelaskan tentang konsep Qadla dan Qadar yang bisa diterima secara nalar dalam koridor ridha dan keadilan Tuhan.
Untuk menjawab problem tersebut digelar Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran bertema Penguatan Akidah Asy’ariah dan Memahami Konsep Qodla dan Qodar di Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Jombang pada jumat (15/10) dan berlangsung khidmat. Kegiatan ini dibuka dengan pengarahan Majelis Pimpinan Pondok Pesantren DU, KH. Drs. Cholil Dahlan, KH. A. Tamim Romly SH., M.Si., KH. Drs. Zaimuddin Wijaya As’ad, SU., dan Katib PBNU, Dr. KH. M. Afifuddin Dimyathi, Lc., MA., dengan pemateri Dr. KH. Abdul Wahab Ahmad, Dewan Pakar Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur.
Dr. KH. Abdul Wahab Ahmad dalam suasana pemaparan yang santai dan riang menjelaskan materi-materi akidah dengan bahasa yang mudah dimengerti, dan mudah disampaikan. Sehingga akidah para guru tidak mudah goyah dengan gencarnya promosi akidah tri-tauhid (Rububiyah, Uluhiyah, Asma wa Sifat) yang banyak ditemukan di buku-buku LKS. Berikut dokumentasinya:
Originally posted on 18 October 2021 @ 05:54