Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar tampil menjadi Inspektur Apel Nasional Hari Santri yang digelar di PWNU Jatim, Sabtu (22/10/2022) sejak pukul 06.30 WIB hingga selesai.
Apel Nasional Hari Santri 2022 di PWNU Jatim diikuti sebanyak 1000 peserta, dipimpin oleh H Irsyad Yusuf, Komandan Banser Jatim yang juga Bupati Pasuruan. Para peserta terdiri dari jajaran pengurus wilayah, lembaga-lembaga dan badan otonom di lingkungan PWNU Jawa Timur. Tampak sejumlah kiai hadir, dari jajaran syuriah seperti KH Abdul Adhim Cholili, KH Abdul Matin Jawahir, KH Romadlon Chotib, KH Shofiyulloh, H Sholeh Hayat, dll. Sedang jajaran tanfidziah, di antaranya, KH Abdus Salam Shohib, KH Jazuli Noer, H Misbahul Munir, dll.
Apel Nasional peringatan Hari Santri tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, apel nasional tak hanya diikuti para santri tapi juga oleh masyarakat umum, kepala daerah, aparat keamanan, pegawai negeri sipil, dan tokoh masyarakat.
Dalam sambutan Apel Nasional Hari Santri 2022, Ketua PWNU KH Marzuki Mustamar tampak dalam posisi tegak berdiri mempimpin upacara. Pada kesempatan itu, para peserta mendengar langsung sambutan Apel Nasional Hari Santri Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan doa dipimpin Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Selain itu, Pembacaan Naskah Resolusi Jihad NU, oleh Wakil Ketua Umum PBNU H Amin Said Husni.
Menurut Yahya Cholil Staquf, bertepatan dengan Peringatan 70 Tahun Resolusi Jihad, Pemerintah Indonesia memberikan pengakuan peran penting perjuangan para ulama dengan menjadikan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
“Alhamdulillah. Apresiasi ini disampaikan di Masjid Istiqlal yang dituangkan dalam Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tertanggal 15 Oktober 2015,” tutur Gus Yahya, pada Apel Hari Santri 2022 yang disampaikan langsung dari Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang sebagai lokasi Puncak Apel Nasional Hari Santri.
Secara khusus, KH Marzuki Mustamar menyampaikan pesan pada Apel Nasional Hari Santri agar umat Islam, khususnya Nahdliyin untuk memperkuat nilai-nilai ajaran Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah yang diperjuangkan para ulama dan kiai pesantren.
“Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Hasbullah dan para kiai pendiri NU, telah meletakkan dasar-dasar perjuangan untuk menegakkan berdirinya negara Republik Indonesia. Inilah nilai-nlai perjuangna yang harus kita kobarkan dalam mengiri kemerdekaan itu,” kata Kiai Marzuki.
Diingatkan, peran NU sejak awal berdiri hingga Indonesia merdeka adalah untuk perdamaian dunia. Sejak Komite Hijaz membawa misi untuk tetap tegaknya Ahlussunnah wal Jamaah di wilayah Arab Saudi kepada Raja Ibn Saud pada awal 1926 hingga lahirnya Resolusi Jihad dalam masa Perang Kemerdekaan Indonesia 1945.
“Pendirian Komite Hijaz yang dipimpin Mbah Wahab dilatar belakangi oleh adanya rencana jahat Saudi yang akan membongkar makam Rasulullah. Itulah yang memantik Mbah Hasyim, Mbah Wahab, Mbah Bisri dan yang lain mengundang masayikh se-Jawa dan Madura untuk rapat di Surabaya menyikapi rencana kejam Saudi itu. Dan Alhamdulillah misi itu berhasil, sampai saat ini kita bisa berziarah ke makam Rasulullah di Madinah,” pungkasnya.
Sumber: Risma Shavira, https://jatim.nu.or.id/metropolis/apel-nasional-hari-santri-di-pwnu-jatim-kiai-marzuki-jadi-inspektur-8eFFv