Aswaja NU Center menjadi salah satu lembaga baru yang diterima sebagai lembaga resmi PBNU. Hal itu disampaikan dalam rapat pleno Muktamar NU ke-34 di Lampung yang dipimpin oleh Andi Najmi, Kamis (23/12).
“Aspirasi berikutnya adalah terkait Aswaja NU Center yang ingin masuk menjadi lembaga tersendiri di dalam Nahdlatul Ulama,” kata Andi. “Ini adalah aspirasi yang harus kami sampaikan dan kami rekomendasikan untuk disampaikan kepada pleno. Jika pleno menyetujui maka aspirasi ini akan masuk di dalam draf perubahan. Konsekuensinya akan mengubah beberapa pasal terkait aspirasi ini,” tambah dia.
Menyikapi rekomendasi tersebut, Ketua Steering Committee Muktamar NU Prof. Muhammad Nuh menyampaikan, “Apa yang sudah beliau sampaikan itu nanti akan ditindaklanjuti lebih detil dalam Munas maupun Konbes.”
“Kedua, tentu aspirasi-pasirasi itu pada prinsipnya kita terima dan pembahasan detilnya akan dibahas pada Munas dan Konbes NU,” ujar mantan Rektor ITS itu yang selanjutnya mengetuk palu tanda pengesahan.
Dengan keputusan pleno ini, Aswaja NU Center yang sebelumnya bersifat sebagai ‘perangkat penunjang program organisasi’ telah resmi menjadi lembaga PBNU. “Injih (jawa: betul), kyai, untuk mengajarkan dan memahamkan khususnya digital native. Aswaja Center jadi garda terdepan,” ujar Prof. M. Nuh dalam pesan pribadinya kepada Ketua Aswaja NU Center PWNU Jatim Kiai Ma’ruf Khozin.
Diawali Sejumlah Tahapan Usaha
Ikhtiar pelembagaan Aswaja NU Center sebelumnya diawali dengan beberapa tahapan. Di antaranya adalah penyelenggaraan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Aswaja NU Center sebanyak dua kali, yaitu di Pesantren Assiddiqiyah II, Batuceper, Tangerang, Kamis 12 Maret 2020 dan Silatnas secara daring pada 15 Novembr 2021. Kedua Silatnas ini diikuti oleh para aktifis Aswaja NU Center seluruh Indonesia.
Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur juga memohon kepada komisi organisasi PWNU Jawa Timur untuk memasukkan permohonan ini. Hasil audiensi yang disampaikan oleh Sekretaris Aswaja NU Center PWNU Jatim M Zunaidul Muhaimin lalu dibawa oleh KH. Soleh Hayat ke perhelatan Muktamar ke-34 Lampung.
Pada pelaksanaan sidang komisi organisasi di Universitas Negeri Lampung (Unila), Kamis (23/12), tampak beberapa aktivis Aswaja NU Center juga mengawal usaha kelembagaan ini, baik M Zunaidul Muhaimin, Wakil Ketua Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur Faris Khoirul Anam, dan peneliti Aswaja NU Center Fadil Khozin.
Selanjutnya para aktivis Aswaja NU Center akan menyusun prospektus kelembagaan. “Kita memiliki tugas moral untuk menyusun prospektus Aswaja NU Center, yang berisi informasi mulai A sampai Z lembaga ini, untuk didesiminasi ke wilayah-wilayah NU seluruh Indonesia, sesuai yang telah diletakkan oleh pendiri Aswaja NU Center Jawa Timur KH. Abdurrahman Navis sejak tahun 2011 lalu,” ujar Wakil Ketua Aswaja NU Center PWNU Jatim Faris Khoirul Anam.
Dengan resminya Aswaja NU Center menjadi lembaga, diharapkan menjadikan semangat dan motivasi bagi para penggerak dan aktifis Aswaja dalam berkhidmat menjaga prinsip dan aajran Ahlussunah Wal Jama’ah di bumi Nusantara.