Mati tidak mengenal waktu dan tempat juga umur. Mati dapat menimpa siapa saja di mana saja. Meski demikian, orang mati harus diurus dengan baik. Dimandikan, dikafani, dishalati dan ditempatkan pada ruangan pribadinya, di makam atau di kuburan. Oleh karena itu prosesi kematian selalu membutuhkan orang lain, selain mayit dan keluarganya.
Diantara hal yang menyita perhatian masyarakat kota adalah proses perjalanan menuju pemakaman umum. Jauhnya jarak pekuburan dan banyaknya pengentar seringkali mengganggu arus lalu lintas apalagi di kota-kota besar, pasti akan menyebabkan kemacetan. Karena mobil jenazah tidak mengenal rambu-rambu lalu lintas. Dan mobil jenazah senantiasa melaju dengan cepat agar lebih awal tiba di pekuburan. Hal ini berdasar pada tuntunan agama agar jenazah sesegera mungkin di makamkan.
Oleh karena itu, perlu adanya pemahaman bagi masyarakat pengguna jalan agar sedikit bersabar mendahulukan mobil jenazah yang mau lewat. Untuk menghormati mayit, dan mengingatkan diri akan kematian. Sesungguhnya penghuni mobil jenazah senantiasa digilir-bergantian.
Namun yang lebih penting dari itu semua adalah do’a yang terucap ketika melihat iri-iringan jenazah yang berbunyi: سبحان الحي الذى لا يموت Subhanal hayyil ladzi la yamut yang artinya Maha Suci Allah Yang Hidup dan Tidak Mati
Diharapkan dengan ucapan ini orang yang hidup akan ingat akan Dzat yag menenktukan hidup dan mati. (Pen/Red. Ulil H)