Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqi Siroj menyatakan salut dan bangga atas kehadiran mantan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dalam pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jussuf Kalla, Senin (20/10).
Ia juga menyatakan bangga kepada Jokowi yang menyebut Prabowo dan Hatta sebagai “Rekan dan sahabat baik saya.”
“Bahkan saat menyatakan hal itu, Pak Jokowi mendapatkan applaus yang cukup lama dari para hadirin,” kata Said Aqil di kantor PBNU, usai menghadiri pelantikan di gedung MPR/DPR, Senin (20/10) pagi.
Dikatakannya, para pemimpin negeri ini telah menunjukkan contoh yang baik kepada seluruh rakyat Indonesia sehingga transisi kepemimpinan nasional berlangsung aman dan damai.
KH Said Aqil Siroj juga menyampaikan penghargaan kepada Presiden ke-6 Susilo Bambang Yuhoyono (SBY) yang telah mengawal proses transisi demokrasi Indonesia dengan cukup baik.
“Pak SBY luar biasa, selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5 persen, beliau juga telah mengawal demokrasi di Indonesia sehingga berwibawa di tingkat internasional. Tidak ada nyawa melayang dalam proses pergantian kepemimpinan,” katanya.
Terkait isi pidato pertama presiden Jokowi yang disampaikan sesaat setelah pelantikan, Said Aqil mengaku tertarik dengan pernyataan yang eksplisit menyebut profesi nelayan, buruh, petani, para pedagang pasar, para pedagang asongan, dan sopir. “Kita berharap Pak Jokowi merealisasikan janji-janjinya selama kampanye,” katanya.
Dalam pidatonya Jokowi juga menegaskan posisi Indonesia sebagai negara maritim. Seperti Presiden ke-4 RI KH Abdurahman Wahid (Gus Dur), Jokowi juga bertekad mengembalikan kejayaan di laut. ‘Jalesveva Jayamahe‘. “Perlu diingat Gus Dur yang merintis Departemen Kelautan,” kata Kang Said.
Ditambahkan, NU akan selalu berada di belakang pemerintahan yang sah dan mengawal program-program pemerintah yang pro rakyat. (A. Khoirul Anam)