Xianen — Ada 20 pemuka agama dari Jawa Timur melakukan kunjungan ke sejumlah destinasi yang berbuansa agama. “Rombongan adalah dari perwakilan Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan MUI di Jawa Timur,” kata KH Abdurrahman Navis, Kamis (29/10).
Kegiatan yang direncakanan berlangsung sejak 28 Oktober hingga 4 November ini bertujuan membangun silaturahim. “Agar antara pemuka agama di Jawa Timur dengan para ulama di Tiongkok ada kerjasama yang lebih intensif dalam khidmat kepada umat,” kata Wakil Ketua PWNU Jatim ini.
“Selama kunjungan, kami juga akan melakukan serangkaian kegiatan ziarah ke sejumlah tempat bersejarah yang bernuasa religi,” tandas Direktur PW Aswaja NU Center Jatim ini. Karena seperti diketahui, ada sejumlah makam sahabat yang berada di kawasan tersebut. “Salah satunya adalah sahabat Saad bin Abi Waqqas,” ungkap Kiai Navis, sapaan akrabnya. Demikian juga berbagai kegiatan dakwah yang digagas masyarakat maupun pemerintah dalam mengembangkan Islam juga menjadi agenda selama kegiatan tersebut.
Pengasuih Pondok Pesantren Nurul Huda Surabaya ini mengemukakan bahwa tantangan Islam semakin berat dan kompleks. “Tidak semata dari luar, juga dari internal umat Islam sendiri tantangan itu sangat kita rasakan,” katanya. Karenanya, menyambung silaturahim dan kerjasama yang lebih erat dengan banyak kalangan adalah sebuah jawaban yang kongkrit.
“Makna kunjungan ini juga diarahkan ke hal positif tersebut,” terangnya. Termasuk saling berbagi pengalaman dan informasi dalam menjalankan dakwah dan mendampingi umat. “Kita bisa memberikan pengalaman NU Jawa Timur saat melakukan sejumlah kegiatan dakwah,” katanya. Demikian juga rombongan menerima pengalaman dari tuan rumah dalam membina umat, lanjutnya.
Rombongan PWNU Jatim terdiri dari KH Anwar Manshur (Pjs Rais), H Ahmad Shiddiq (wakil ketua), Prof Ach Muzakki (sekretaris), H Misbahul Munir dan H Husnul Yaqin (wakil sekretaris). Disamping melakukan pertemuan sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah setempat, berkunjung ke komunitas NU di sana juga akan dilakukan. (A Nabil Mubarak)