“Yaa Dawal Ayana, Wahai Madinah pelipur laraku”. Menurut ustaz Salafi ini adalah kesyirikan karena percaya ada kesembuhan dari selain Allah.
Padahal tanah kota Madinah menjadi pelipur lara memiliki 2 makna:
1. Makna pertama sebagai kerinduan kepada sebuah negeri yang menjadi tempat hijrah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam.
2. Makna kedua, memang Tanah Kota Madinah yang diberikan berkah oleh Allah dapat digunakan untuk mengobati penyakit, seperti dalam hadis dan penafsiran ulama hadis berikut:
ﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔ، ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﺎ: ﺃﻥ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﻳﻘﻮﻝ ﻟﻠﻤﺮﻳﺾ: «ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ، ﺗﺮﺑﺔ ﺃﺭﺿﻨﺎ، ﺑﺮﻳﻘﺔ ﺑﻌﻀﻨﺎ، ﻳﺸﻔﻰ ﺳﻘﻴﻤﻨﺎ، ﺑﺈﺫﻥ ﺭﺑﻨﺎ» رواه البخاري ومسلم
Dari sayyidah Aisyah bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam mendoakan orang sakit: “Dengan nama Allah. Ini adalah tanah negeri kami (Madinah). Dengan ludah kami. Orang sakit diberi sembuh, atas izin Allah” (HR Bukhari dan Muslim)
Imam Nawawi berkata:
ﻭﻗﻴﻞ ﺃﺭﺽ اﻟﻤﺪﻳﻨﺔ ﺧﺎﺻﺔ ﻟﺒﺮﻛﺘﻬﺎ (شرح مسلم)
Ada pendapat yang mengatakan bahwa tanah tersebut adalah tanah Madinah karena keberkahan negeri tersebut (Syarah Muslim, 14/184)
Kiai Ma’ruf Khozin, Ketua Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur
Originally posted on 18 September 2021 @ 19:15