Surabaya, NU Online Kegiatan rutin Kajian Islam ala Ahlus Sunnah wal Jamaah atau Kiswah di PW Aswaja NU Center Jawa Timur dimulai kembali sore pada Sabtu (25/4). Diskusi ini sebagai kegiatan rutin mingguan yang selalu diselenggarakan kepengurusan ini.
“Tema yang diangkat pada pertemuan kali ini seputar dasar amaliyah dan keutamaan bulan Rajab,” kata koordinator Kiswah, Ustadz Ahmad Muntaha, AM. Sedangkan yang tampil sebagai narasumber atau pemateri adalah KH Abdurrahman Navis yang juga sebagai direktur.
Dalam paparannya, KH Abdurrahman Navis menandaskan bahwa bulan Rajab adalah termasuk salah satu bulan yang dimuliakan Allah dari empat bulan yang lain. “Keempat bulan tersebut adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharaam serta Rajab,” kata dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.
Karena begitu mulia keberadaan bulan Rajab ini, maka sebagian ulama memotivasi untuk memperbanyak ibdah. “Ibadah yang dianjurkan bisa berupa dzikir, shalat, puasa dan amal lainnya,” katanya sembari mengutip keterangan di kitab Durratun Nasihin.
Dari berbagai sumber hadits yang ada, hampir semuanya menjelaskan tentang keutamaan dan janji pahala puasa Rajab. Kendati ada sejumlah ulama yang mempermasalahkan hadits tersebut, bukan berarti mengemalkan puasa Rajab dilarang, apalagi dianggap sebagai bid’ah. “Karena pada saat yang sama, banyak hadits yang menganjurkan puasa,” tandas Wakil Ketua PWNU Jatim ini. Karena itu, puasa di sebagian bulan Rajab hukumnya tetap sunnah, lanjutnya.
Bagi kalangan yang ingin tidak terjebak dengan khilafiyah terkait ibadah saat bulan-bulan tertentu, maka dianjurkan untuk mengisi dengan ibadah sunnah yang tidak terikat waktu. “Tidak dengan shalat khusus malam nisfus Sya’ban, misalnya,” kata Kiai Navis, sapaan akrabnya. Sehingga hari-hari dalam bulan tersebut diisi dengan ibadah yang sifatnya umum seperti sedekah, shalat sunnah, dzikir dan sejenisnya, lanjut Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Surabaya ini.
Kiswah atau Kajian Islam Ahlus Sunnah wal Jamaah diselenggraakan setiap hari Sabtu dari jam 2 siang hingga 4 sore. Narasumber yang dihadirkan disesuaikan dengan tema yang akan dibahas. “Untuk kajian pertemuan Sabtu mendatang, membahas tentang status negeri dan negara Indonesia dalam perspektif Aswaja, sebagai jawaban atas propaganda Indonesia negara kafir,” tandas Ustadz Ahmad Muntaha AM.
Aswaja NU Center mempunyai lima divisi, yakni divisi Kiswah (Kajian Islam ala Ahlus sunnah wal Jama’ah ), Dakwah (Daurah Ahlus Sunnah wal Jama’ah), Makwah (Maktabah Ahlu as-sunnah wal Jama’ah), Uswah (Usaha Sosialisasi Ahlus Sunnah wal Jama’ah), dan Biswah atau Bimbingan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. (Syaifullah/Abdullah)
Sumber : nu.or.id