Ngaos Aswaja Selapanan ketiga bertempat di PP. Qur’an Al Qur’an Ridho, Rowomarto, Patianrowo pada Sabtu malam (26/09). Ngaos Aswaja Selapanan merupakan program rutin Aswaja NU Center setiap 35 hari sekali (selapan) dilaksanakan Sabtu malam Ahad, dengan kajian kitab klasik karya Hadlratusy Syaikh Hasyim Asy’ari, Risalah Ahlussunnah Wal Jama’ah. Pengajian Aswaja ini telah dilaksanakan kali ketiga, pertama di PP. Al-Ghufron Mojosari dan kedua di PP. Tarbiyatul Qur’an Sonopatik. Ngaos Aswaja Selapanan juga disiarkan langsung di media sosial facebook pada akun “Asnuter Kotabayu”.
“Zaman serba online ini, dakwah juga perlu disiarkan lewat dunia maya, apalagi generasi muda, juga generasi senior, apalagi di masa pandemi ini, konsumsi media sosial dan dunia maya luar biasa intensitasnya, jika tidak diisi dengan kajian-kajian positif dari semua kalangan, eman-eman betul.” Tutur Ustadz Irvan, Wakil Ketua Aswaja NU Center Nganjuk.
Ngaos Aswaja Selapan juga dikemas dengan pembacaan kitab secara pesantren, lalu diulas dan dijelaskan dengan gamblang oleh narasumber. Narasumber kajian langsung oleh ketua Aswaja NU Center Nganjuk, KH. Muh. Zuhal Ma’ruf. Seperti pertemuan pertama dan kedua, kajian ini dimulai bakda Isya’ dan selesai sekitar pukul 22.00 WIB. Pada pertemuan ketiga di PP. Al Qomar Ridho ini juga ditambahkan sesi tanya jawab agar penjelasan lebih masuk di pemahaman peserta.
Salah satu peserta menanyakan tentang timbangan maslahah dan mafsadat yang di zaman ini cukup sulit untuk menentukan dari berbagai sisi, termasuk pemberian HP dan akses internet kepada mayoritas siswa yang dipakai untuk pembelajaran daring, dalam faktanya mayoritas siswa menggunakan akses internet untuk belajar lebih sedikit daripada untuk hal-hal lain, bahkan kekhawatiran hal negatif. Jawaban kemudian diberikan Kiai Zuhal dengan jelas.
“Kalau secara umum, secara umum ya, belum ke masalah HP, kaidah yang dipakai bisa: dar-ul mafasid muqoddamun ala jalbil masholih, menolak kerusakan itu lebih didahulukan dari mengambil manfaat. Tapi sebentar dulu, untuk masalah HP ini jangan langsung, perlu dilihat dari pertimbangan sudut lain seperti sosiologi, antropologi, kesehatan dan sebagainya, sehingga ya tidak masalah, yang penting diawasi betul.” Tutur Kiai Zuhal menjawab pertanyaan.
Selain mengkaji kitab kuning, Ngaos Aswaja Selapanan ketiga juga diiringi mahallul qiyam dan sambutan-sambutan. Mahallul qiyam dipimpin Gus Ali Abdillah dan sambutan oleh tuan rumah, Gus Kholiq Ridho. Ngaos Aswaja Selapanan di lokasi juga dapat diikuit masyarakat maupun santri. Sedangkan di media sosial dapat pula dilihat kembali di kanal Youtube: Asnuter Kotabayu.