Para ulama yang membidangi ilmu Ulum Al-Qur’an mengatakan:
ﺃﺟﻤﻊ اﻟﻘﺮاء اﻟﻌﺸﺮﺓ ﻋﻠﻰ اﻹﺗﻴﺎﻥ ﺑﺎﻟﺒﺴﻤﻠﺔ ﻋﻨﺪ اﻻﺑﺘﺪاء ﺑﺄﻭﻝ ﻛﻞ ﺳﻮﺭﺓ … ﻭﻫﺬا اﻟﺤﻜﻢ ﻋﺎﻡ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺳﻮﺭﺓ ﻣﻦ ﺳﻮﺭ اﻟﻘﺮﺁﻥ ﺇﻻ ﺑﺮاءﺓ ﻓﻼ ﺧﻼﻑ ﺑﻴﻨﻬﻢ ﻓﻲ ﺗﺮﻙ اﻟﺒﺴﻤﻠﺔ ﻋﻨﺪ اﻻﺑﺘﺪاء ﺑﻬﺎ.
Imam 10 di bidang ilmu Qira’ah telah sepakat untuk membaca Bismillah ketika mengawali tiap-tiap Surat… Hukum ini berlaku untuk semua Surat dalam Al-Qur’an kecuali Surat Bara’ah (At-Taubah). Tidak ada perbedaan dalam meninggalkan bacaan Bismillah ketika mengawali membaca surat ini
ﻭاﺧﺘﻠﻔﻮا ﻓﻲ ﺣﻜﻢ اﻹﺗﻴﺎﻥ ﺑﻬﺎ؛ ﻓﺬﻫﺐ اﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﻭاﻟﺨﻄﻴﺐ ﺇﻟﻰ ﺃﻥ اﻟﺒﺴﻤﻠﺔ ﺗﺤﺮﻡ ﻓﻲ ﺃﻭﻟﻬﺎ ﻭﺗﻜﺮﻩ ﻓﻲ ﺃﺛﻨﺎﺋﻬﺎ.
Ulama berbeda pendapat soal membaca Bismillah saat mengawali membaca surat At-Taubah. Menurut Ibnu Hajar dan Al-Khatib hukumnya adalah haram jika dibaca di permulaan surat dan makruh jika dibaca pada pertengahan surat
ﻭﺫﻫﺐ اﻟﺮﻣﻠﻲ ﻭﻣﺸﺎﻳﻌﻮﻩ ﺇﻟﻰ ﺃﻧﻬﺎ ﺗﻜﺮﻩ ﻓﻲ ﺃﻭﻟﻬﺎ ﻭﺗﺴﻦ ﻓﻲ ﺃﺛﻨﺎﺋﻬﺎ ﻛﻤﺎ ﺗﺴﻦ ﻓﻲ ﺃﺛﻨﺎء ﻏﻴﺮﻫﺎ.
Menurut Ar-Ramli dan yang sependapat hukumnya makruh membaca Bismillah di awal surat dan dianjurkan membaca Bismillah di pertengahan surat seperti pada surat yang lain (Al-Budur Az-Zahirah, 1/13)Mengapa Surat At-Taubah tidak ada Basmalah baik secara tulisan atau bacaan? Para ulama kita menjelaskan dengan 2 riwayat:
1. Dari Sayidina Utsman
ﻭﻗﺒﺾ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻟﻢ ﻳﺒﻴﻦ ﻟﻨﺎ ﺃﻧﻬﺎ ﻣﻨﻬﺎ ﻓﻤﻦ ﺃﺟﻞ ﺫﻟﻚ ﻗﺮﻧﺖ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﻭﻟﻢ ﺃﻛﺘﺐ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ﺳﻄﺮ ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ ﻭﻭﺿﻌﺘﻬﺎ ﻓﻲ اﻟﺴﺒﻊ اﻟﻄﻮاﻝ
Ketika Rasulullah shalallahu alaihi wasallam wafat dan tidak menjelaskan kepada kami apakah At-Taubah termasuk dalam Surat Al-Anfal atau tidak, maka kami menyandingkan keduanya dan tidak saya tulis diantara keduanya redaksi Bismillah. Saya meletakkan At-Taubah pada 7 Surat yang panjang-panjang (HR Al-Hakim, Tirmidzi dan lainnya)
2. Dari Sayidina Ali
ﻗﺎﻝ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﺒﺎﺱ ﺳﺄﻟﺖ ﻋﻠﻲ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻃﺎﻟﺐ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ: ﻟﻢ ﻟﻢ ﺗﻜﺘﺐ ﻓﻲ ﺑﺮاءﺓ ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ؟ ﻗﺎﻝ: ﻷﻥ «ﺑﺴﻢ اﻟﻠﻪ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﻴﻢ ﺃﻣﺎﻥ ﻭﺑﺮاءﺓ ﻧﺰﻟﺖ ﺑﺎﻟﺴﻴﻒ، ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻬﺎ ﺃﻣﺎﻥ»
Abdullah bin Abbas bertanya kepada Ali bin Abi Thalib: “Mengapa dalam Surat At-Taubah tidak ada Bismillah?” Ali menjawab: “Bismillah adalah pemberian keamanan. Sedangkan Surat At-Taubah adalah perintah perang dengan pedang, maka tidak ada keamanan di dalamnya” (Riwayat Al-Hakim)