Keberadaan Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur demikian dirasakan manfaatnya oleh khalayak. Baik dalam membentengi amaliyah warga dari sejumlah rongrongan kalangan ekstrim kiri dan kanan, maupun demi mempersiapkan kader penjaga aqidah di masa mendatang.
Sadar dengan tantangan yang semakin keras itulah, dalam waktu dekat Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur akan melangsungkan sejumlah kegiatan berskala nasional sebagai media untuk konsolidasi. “Ada tiga agenda besar yang akan kita laksanakan dalam waktu dekat,” kata Direktur Aswaja NU Center Jatim, KH Abdurrahman Navis saar rapat evaluasi, Ahad (20/7).
Ketiga kegiatan tersebut adalah konsolidasi antar pegiat Aswaja NU Center di masing-masing kota dan kabupaten se Jawa Timur. “Ini sebagai respon atas sejumlah masukan yang kami terima saat melakukan daurah Aswaja,” kata Kiai Navis, sapaan akrabnya.
Bila tidak ada kendala, kegiatan akan dilangsungkan pertengan bulan September dan menghadirkan sejumlah aktifis Aswaja dari berbagai daerah. “Kita ingin mendengar lebih detail bagaimana tantangan yang dihadapi mereka di daerah saat melakukan dakwah Aswaja,” kata Wakil Ketua PWNU Jatim ini.
Demikian juga kegiatan koordinasi ini menjadi bahan evaluasi terhadap kiprah kepengurusan Aswaja NU Center Jatim dalam melayani kepengurusan di daerah. “Apakah pelayanan kami sudah optimal, atau ada beberapa kekurangan yang bisa disempurnakan demi khidmat kepada umat dan jam’iyah,” ungkapnya.
Dinamika dan ketidakseragaman tantantangan maupun keaktifan kepengurusan Aswaja NU Center di beberapa kota dan kabupaten turut menjadi pertimbangan. “Ada sejumlah kabupaten dan kota yang ternyata demikian aktif, namun kita juga tidak menutup mata akan stagnannya sejumlah kepengurusan Aswaja di daerah,” terang dosen UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Kegiatan kedua yang juga menyita waktu adalah mempersiapkan talk show pada kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU yang akan dilaksanakan 22 Agustus mendatang. “Kami ingin selalu hadir dalam kegiatan PBNU,” tandas pengasuh sejumlah bahtsul masail di banyak media ini.
Dalam ajang Munas dan Konbes NU ini akan dioptimalkan sebagai sarana mempertegas eksistensi Aswaja NU Center. “Kami juga akan menyebarkan tawaran daurah Aswaja kepada para peserta Munas dan Konbes sesuai dengan kebutuhan mereka,” ungkapnya.
Sedangkan kegiatan ketiga yang cukup menyita perhatian dan tenaga serta dana adalah daurah kader Aswaja tingkat nasional. “Kami masih mempertimbangkan waktu yang tepat untuk kegiatan ini,” katanya.
Dalam bayangan Kiai Navis, daurah kader Aswaja akan berlangsung selama lima hari. “Para peserta adalah utusan dari seluruh provinsi se Indonesia,” terangnya. Kalau ada 33 provinsi dan masing-masing mengirimkan dua utusan, maka akan hadir 66 peserta. “Selebihnya akan kami prioritaskan utusan dari Jawa Timur,” lanjut Kiai Navis.
Karena daurah bersifat nasional, tidak sembarang peserta bisa mengikuti kegiatan ini. “Paling tidak mereka harus menguasai kitab Fathul Mu’in sebagai prasyarat keikutsertaan,” katanya. Karena nantinya para peserta diproyeksikan untuk menjadi trainer bagi keberadaan Aswaja NU Center di provinsi masing-masing. Sejumlah kajian mendalam akan dilakukan selama lima hari tersebut. “Ini tentu berbeda dengan daurah singkat yang biasa diselenggarakan di beberapa tempat,” tandas Kiai Navis.
Kiai Navis berharap agar tiga kegiatan berskala nasional tersebut dapat berjalan sesuai harapan. “Ini tentu saja bukan semata demi keberadaan Aswaja NU Center di Jawa Timur, tapi lebih dari itu yakni demi terjaganya aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah di bumi Nusantara,” pungkasnya.