Sebagian dari Muadzin menambah beberapa kalimat dzikir sebelum Adzan. Bidahkah ini? Mufti Al-Azhar Syekh Athiyyah Shaqr menjelaskan:
اﻟﻮاﺭﺩ ﻓﻰ اﻟﺘﺎﺭﻳﺦ ﺃﻥ ﺑﻼﻻ ﻛﺎﻥ ﺇﺫا ﻓﺮﻍ ﻣﻦ اﻷﺫاﻥ ﻳﻘﻒ ﻋﻠﻰ ﺑﺎﺏ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻴﻘﻮﻝ: اﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ. ﻭﺭﺑﻤﺎ ﻗﺎﻝ: اﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ ﺑﺄﺑﻰ ﺃﻧﺖ ﻭﺃﻣﻰ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ، ﺣﻰ ﻋﻠﻰ اﻟﺼﻼﺓ، ﺣﻰ ﻋﻠﻰ اﻟﺼﻼﺓ اﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻚ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ. ﻗﺎﻟﻪ اﻷﺳﺘﺎﺫ اﻟﻜﺘﺎﻧﻰ ﻓﻰ ﻛﺘﺎﺑﻪ “اﻟﺘﺮاﺗﻴﺐ اﻹﺩاﺭﻳﺔ” ﺟ 1 ﺻ 75.
Disebutkan dalam kitab Sejarah bahwa jika Bilal selesai Adzan maka ia berdiri di dekat pintu rumah Nabi: “Salam untukmu wahai Rasulullah….”
ﻭﺟﺎء ﻓﻰ ﻛﺘﺎﺏ اﻟﻔﻘﻪ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺬاﻫﺐ اﻷﺭﺑﻌﺔ ﺃﻥ ﺑﻌﺾ اﻟﺨﻠﻒ ﺯاﺩﻭا ﻋﻘﺐ اﻷﺫاﻥ ﻭﻗﺒﻠﻪ ﺃﻣﻮﺭا، ﻣﻨﻬﺎ: اﻟﺼﻼﺓ ﻋﻠﻰ اﻟﻨﺒﻰ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻘﺒﻪ، ﻭﻣﻨﻬﺎ اﻟﺘﺴﺎﺑﻴﺢ ﻭاﻻﺳﺘﻐﺎﺛﺎﺕ ﻗﺒﻠﻪ ﺑﺎﻟﻠﻴﻞ ﻭﻧﺤﻮ ﺫﻟﻚ، ﻭﻫﻰ ﺑﺪﻉ ﻣﺴﺘﺤﺴﻨﺔ، ﻷﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﺮﺩ، ﻓﻰ اﻟﺴﻨﺔ ﻣﺎ ﻳﻤﻨﻌﻬﺎ، ﻭﻋﻤﻮﻡ اﻟﻨﺼﻮﺹ ﻳﻘﺘﻀﻴﻬﺎ
Disebutkan dalam kitab Madzahib Arbaah bahwa sebagian ulama Khalaf (setelah 500 Hijriyah) menambah beberapa bacaan sebelum atau sesudah Adzan, diantaranya adalah Salawat Kepada Nabi, Tasbih, istighatsah sebelum Adzan di malam hari dan sebagainya. Ini adalah bidah yang baik. Sebab tidak ada dalam Hadis yang melarang demikian, sementara kerumunan dalil-dalil membolehkannya.
ﻭﺃﻛﺮﺭ اﻟﺘﻨﺒﻴﻪ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺗﺠﻮﺯ اﻟﻤﺴﺎﺭﻋﺔ ﺑﺎﻟﺤﻜﻢ ﺑﺎﻟﺒﺪﻋﺔ ﻋﻠﻰ اﻟﺸﻰء ﻭاﻟﻮاﺟﺐ ﻫﻮ اﻟﺘﺮﻳﺚ ﻭاﻟﺘﺄﻧﻰ ﻭاﻟﺒﺤﺚ ﻭاﻟﺪﺭﺱ، ﺣﺘﻰ ﻻ ﻳﺘﻔﺮﻕ اﻟﻤﺴﻠﻤﻮﻥ ﺷﻴﻌﺎ ﻣﻦ ﺃﺟﻞ ﺣﻜﻢ ﺷﺮﻋﻰ ﻓﺮﻋﻰ ﻓﻰ ﺃﻣﺮ اﺧﺘﻠﻔﺖ ﻓﻴﻪ ﺁﺭاء اﻟﻔﻘﻬﺎء اﻷﻋﻼﻡ ﻣﻨﺬ اﻟﻘﺮﻭﻥ اﻷﻭﻟﻰ
Berulang kali saya ingatkan bahwa tidak boleh tergesa menghukumi bidah atas sesuatu. Yang wajib dilakukan adalah membahas dan mempelajarinya, agar umat Islam tidak terpecah menjadi kelompok kelompok hanya karena hukum syariat yang bersifat furuiyah yang memang pendapat ulama fikih berbeda pendapat sejak masa Shahabat.
(Fatawa Al-Azhar, 9/136)
Ust. Ma’ruf Khozin, Dewan Pakar Aswaja NU Center PWNU Jatim
Originally posted on 27 March 2017 @ 11:00