Kebumen, NU Online
Intelektual NU, Ahmad Baso berpendapat, jika berbicara pendidikan Islam di Indonesia berarti bicara pendidikan pesantren. Ia menyampaikan hal itu pada diskusi Pemikiran Pendidikan Islam Nusantara di Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama Kebumen, Ahad (20/4)
“Jika ingin melihat segala sesuatunya tentang pendidikn, kita ya harus kembali belajar ke pesantren,” ungkap penulis buku Agama NU tersebut.
Ahmad Baso yang juga salah seorang Pengurus Pusat Lakpesdam NU tersebut mengatakan, di dalam pesantren terdapat semua ilmu, dari ilmu manajemen, tata negara, sampai ilmu politik dan organisasi politik.
“Silakan dicek pada tulisan-tulisan tentang Babad Tanah Jawi, Serat Centini, bahkan tulisan-tulisan Panembahan Senopati, Boedi Oetomo, semuanya menunjukkan bahwa pesantren merupakan sumber keilmuan yang hidup, berkembang dinamis sepanjang zaman,” tandasnya lagi.
Diskusi yang dimoderatori Salim Wazdy juga menyimpulkan bahwa pendidikan pesantren sarat dengan penanaman karakter akhlak mulia dan karakter kebangsaan. “Ghirah perjuangan bangsa ini juga dimulai dari kalangan pesantren, sejarah bangasa Indonesia juga tidak bisa melepaskan peran para kiai sebagai pemimpin pesantren.”
Hadir pada kesempatan tersebut Dr Imam Satibi (Rektor IAINU Kebumen), Dr Hartono (Direktur Pascasarjana IAINU), KH Masykur (Ketua PCNU Kebumen), para mahasiswa pascasarjana dan jajaran PCNU Kebumen serta para guru Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. (Bahrun Ali Murtopo-Hasc/Abdullah Alawi)
http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,51520-lang,id-c,nasional-t,Bicara+Pendidikan+Indonesia+Tak+Bisa+Lepas+Pesantren-.phpx