Penulis: mtholhah
Alkisah, ada seorang bernama Tuma al-Hakimi. Ia bercita-cita menjadi seorang dokter. Sebagaimana ayahnya yang merupakan seorang dokter terkenal di daerahnya.
Sayangnya, ia malas berguru kepada dokter di daerahnya.
Ia lebih memilih jalur instan dengan hanya membaca buku-buku kedokteran milik ayahnya. Setelah sekian lama, Tuma al-Hakimi pun membuka praktek kedokteran.
Ia pernah membaca dalam buku ayahnya,
الحبة السوداء دواء من كل داء
Jintan hitam adalah obat dari segara penyakit
Sayangnya, di buku kedokteran ayahnya ada sebuah kesalahan penulisan. Yaitu lafaz
الحبة السوداء
Jintan hitam
Tertulis
الحية السوداء
Ular hitam
Naasnya, ia mengamalkan kekeliruan penulisan ini. Ia mengambil ular hitam dan menjadikan patukan ular hitam sebagai terapi pengobatannya. Walhasil, ada 100 orang pasiennya yang wafat karena dipatuk ular hitam tersebut.
Dari kisah Tuma al-Hakimi ini kita belajar untuk selalu memiliki guru maupun pembimbing dalam belajar. Di dalam disiplin ilmu apapun. Agar ilmu yang kita dapat benar-benar ilmu yang dapat dipertanggungjawabkan. Bukan ilmu yang menyesatkan.
Baca Juga: Tidak Ada Wali Allah Kecuali Ia Meyakini Faham Ahlussunnah
Baca Juga: Hukum Bekerja Sebagai Streamer Tiktok
Penulis: mtholhah
Sumber: https://aswajamuda.com/peribahasa-arab-jangan-lebih-bodoh-dari-tuma-al-hakimi/