Bojonegoro — Tidak kurang 300 peserta yang terdiri dari guru, karyawan hingga siswa Madrasah Aliyah Islamiyah Malo Bojonegoro mengikuti daurah Aswaja, Selasa (15/12). Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga malam ini sebagai bekal dalam menghadapi sejumlah tantangan yang semakin berat.
“Kami tegaskan pentingnya semua kalangan dalam mempelajari Aswaja NU sebagai satu-satunya ajaran dan aliran yang selamat sebagaimana jaminan Rasulullah SAW,” kata Ustadz M Zunaidul Muhaimin. Wakil Direktur PW Aswaja NU Center Jatim ini juga mengingatkan bahwa mengawal ajaran Aswaja ala NU adalah tugas semua pihak, khususnya para guru dan pelajar serta karyawan di lembaga pendidikan.
Pada kesempatan tersebut, Ustadz Muhaimin, sapaan akrabnya juga sangat terbuka kepada para peserta untuk terus bekerjasama dengan Aswaja NU Center Jatim dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan demi pendalaman materi.
“Ada sejumlah kegiatan rutin yang telah kami lakukan dan bisa juga diselenggarakan di sekolah maupun lingkungan di sini,” kata dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya ini. Kegiatan dimaksud seperti melakukan penyebaran ajaran dan amaliyah Aswaja melalui media sosial seperti twitter, facebook maupun website serta media lain.
“Bisa juga memanfaatkan kajian dan daurah yang dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu dengan peserta dari kalangan sendiri maupun lingkungan sekitar,” kata kandidat doktor UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Selama kegiatan berlangsung, peserta mendapatkan materi tentang definisi Aswaja yang tidak terkontaminasi dengan faham lain. Demikian pula kemunculan berbagai aliran yang mengatasnamakan Islam namun jauh dari semangat Islam rahmatan lil’alamin.
“Peserta juga menerima materi seputar tradisi islami yang sudah demikian mengakar di masyarakat, bagaimana dalil dari amaliyah tersebut dalam kajian al-Qur’an, hadits, serta pandangan ulama salafus shalih,” katanya.
Sebagai sarana untuk menguatkan pengertian dan pemahaman Aswaja NU, peserta juga diberikan kesempatan menanyakan sejumlah persoalan yang kerap diperbincangkan di masyarakat. “Dengan demikian, mereka mendapatkan gambaran Aswaja secara utuh dengan berbagai jawaban atas permasalahan yang diperdebatkan,” pungkasnya. (Syaifullah)