Bawean, NU Online
Demi penguatan aqidah Ahlusunah wal Jama’ah di Bawean maka telah diadakan bedah buku “ Pintar Berdebat dengan Wahabi” selama empat hari dengan narasumber Kiai Muhamad Idrus Romli dari Jember.
Kegiatan ini dimulai sejak hari Rabu 21 September 2011 pukul 14.00 dan berakhir pukul 22.00 di kantor PCNU Bawean. Pesertanya adalah semua pengurus cabang NU Bawean, MWC NU Sangkapura, mahasiswa dan alumni pesantren.
Esoknya yakni hari Kamis 22 September 2011 kajian yang sama dilaksanakan oleh MWC NU Daun di masjid jami’ desa Kebontelukdalam. Acara sangat meriah karena sebagian peserta adalah orang Wahabi.
Mereka terang-terangan mengaku sebagai pengikut Muhamad bin Abdul Wahab dan mengecam habis amaliah umat Islam seperti dzikir dan istighatsah. Setelah ditampilkan dalil-dalil al-Qur’an dan as-Sunnah yang memerintahkan dzikir dan istighotsah mereka mau menerimanya.
Dalil-dalil yang selama ini meraka yakini kebenarannya ternyata lemah karena bertentangan dengan nash-nash syar’i. Acara di Kebonteluk Dalam ini berakhir pukul 16.00.
Hari Jum’at siang PC IPNU, IPPNU, Fatayat dan Muslimat NU mengggelar acara yang sama di kantor PC Muslimat NU Bawean. Acara ini didominasi oleh pelajar NU. Mereka tampak antusias menanyakan hal-hal yang masih samar sehingga setelah acara tampak sekali kepuasan di wajah mereka.
Mereka semakin yakin dan siap menjawab bila ada yang menggugat Aswaja. Malam harinya kegiatan dialog juga digelar di masjid al-Hidayah Sungai Rujing dengan narasumber yang sama.
Hari Sabtu siang MWC NU Tambak dan Kepuh Teluk berkumpul di halaman Pesantren Paginda asuhan Kiai Musthafa. Halaman pesantren tampak penuh oleh peserta. Acara dialog berlangsung semarak karena banyak para Kiai dan Nyai yang hadir. Perdebatan berlangsung seru dibumbui joke-joke segar dari para kiai. Acara berlangsung sampai pukul 14.00.
Malam harinya acara penutupan berupa tabligh akbar di halaman masjid Menara, Gunung Teguh. Dalam acara tabligh akbar ini juga di deklarasikan Aswaja Centre Bawean. Aswaja Centre bertugas advokasi aqidah dari faham yang yang menyimpang seperti Wahabi, Syi’ah, Mu’tazilah dan gerakan transnasional yang bermunculan di Indonesia seperti MMI, MTA, HTI, JAT dan JI.
Ketua PCNU Bawean , Ir H Syariful Mizan, menyatakan bahwa pembentukan Aswaja Centre di Bawean adalah usaha preventif untuk membendung faham Wahabi dan sejenisnya.
“Meskipun di Bawean hanya segelintir orang yang berfaham menyimpang tetapi menjadi kewajiban kita untuk membentengi umat islam dari pengaruhnya,” tegasnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor: Ali Asyhar
Sumber: NU Online