Jombang — Akan ditetapkannya Gus Dur sebagai pahlawan nasional sangat membanggakan bagi bangsa Indonesia khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU). Hal ini sebagai bukti bahwa kiprah para ulama dan kiai demikian diperhitungkan.
“Kami sangat bangga dengan akan ditetapkannya Gus Dur sebagai pahlawan nasional,” kata Ema Umiyyatul Chusnah, Rabu (11/11). Ketua PC Fatayat NU Jombang Jawa Timur ini juga mengemukakan bahwa sosok Gus Dur sebagai bagian tidak terpisahkan dari bangsa Indonesia dengan segala kiprah yang didermakan.
“Rasanya sulit menemukan sosok seperti beliau,” kata Ning Ema, sapaan akrabnya. Keberpihakan Gus Dur kepada kalangan tertindas, kepedulian terhadap ketimpangan adalah diantara jasa yang melekat dari cucu hadratus syaikh tersebut.
Belum lagi kiprahnya di NU. “Kalangan anak muda NU sangat berhutang kepada beliau,” kata Pembina di Yayasan Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang tersebut. Karena bila membuka kembali lembaran sejarah terkait sepak terjang yang dilakukan saat awal menjadi Ketua Umum PBNU, maka sangat nyata sumbangsih yang telah diberikan.
“Dulu, NU dipandang sebelah mata oleh sebagian besar kalangan,” kata Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPRD Jombang ini. Namun lewat sejumlah terobosan, termasuk banyaknya tulisan Gus Dur yang membahas kiprah NU dan pesantren, maka perlahan tapi pasti banyak yang simpatik, lanjutnya.
Tanggungjawab besar bagi generasi muda NU dan pesantren adalah mengisi kepercayaan yang telah disemai oleh Gus Dur dengan kiprah terbaik. “Tidak ada pilihan lain, kecuali menunjukkan prestasi seperti telah ditorehkan Gus Dur,” kata cucu KH Abdul Wahab Chasbullah ini.
“Apa yang dilakukan Gus Dur dalam mengangkat citra pesantren dan NU demikian luar biasa,” katanya. NU bisa seperti sekarang yakni disegani di banyak negara, adalah berkat kiprahnya yang tidak kenal lelah menyampaikan pandangan keislaman dan keindonesiaan yang membanggakan.
Gus Dur kini bukan semata milik keluarga atau bahkan partai politik tertentu. “Beliau adalah aset berharga NU, pesantren dan bangsa Indonesia,” katanya. Karena itu, tugas berikutnya adalah menjaga khidmat yang telah diteladankan, lanjutnya.
Menjadikan Gus Dur sebagai pahlawan nasional adalah pilihan tepat bagi negeri ini yang sadar dengan sumbangsih yang telah diberikan. “Semoga akan lahir Gus Dur baru dalam perjalanan NU, pesantren dan bangsa Indonesia,” pungkas Ning Ema.
Seperti diberitakan sejumlah media, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa pembahasan gelar pahlawan nasional bagi mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sudah selesai di Dewan Gelar. Pengesahannya sebagai pahlawan nasional tinggal menunggu keputusan presiden atau Keppres. (A Nabil Mubarak)