Surabaya — Pengurus Wilayah Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (PW LTN NU) Jawa Timur Jatim membentuk lembaga baru untuk menghimpun para penerbit di lingkungan pesantren dan NU.
“Potensi penerbit NU dan pesantren di Jawa Timur sangat besar dan membanggakan,” kata Ketua PW LTN NU Jatim, Ahmad Najib AR kepada media ini, Jum’at (13/11). Gus Najib, sapaan akrabnya menandaskan bahwa hampir di setiap pesantren memiliki penerbit. Baik skalanya terbatas dengan menerbitkan amaliyah harian maupun menerbitkan buku profil pendiri maupun pengasuh, lanjutnya.
“Bahkan ada sejumlah pesantren yang sudah bisa menerbitkan majalah sendiri, tentunya dengan oplah dan distribusi yang beragam,” katanya.
Karena itu, untuk semakin merekatkan silaturahim dengan penerbit di tiap pesantren maupun struktur NU di setiap cabang, PW LTN NU Jatim mendirikan perhimpunan penerbit yang diberi nama Asbitnu.
“Asbitnu adalah kepanjangan dari Asosiasi Penerbit Nahdlatul Ulama,” tandas alumnus pasca sarjana UIN Sunan Ampel Surabaya ini. Diskusi terkait nama dan sejumlah perangkat kepengurusan telah dilakukan usai kegiatan sarasehan dan musyawarah penerbit pesantren dan nahdliyyin beberapa waktu berselang. “Untuk sosialisasi awal keberadaan Asbitnu akan disampaikan di TV9 Jum’at petang, tepatnya jam 18.30,” katanya.
Hal mendesak yang akan dilakukan berikutnya adalah melengkapi kepengurusan harian. “Selanjutnya akan ada pertemuan dengan sejumlah penerbit yang ada di Jawa Timur, baik di tingkat pesantren maupun PCNU se-Jatim,” katanya.
Sejumlah penerbit menyadari bahwa masing-masing memiliki kekurangan dan kelebihan. “Karenanya, menghimpun dalam sebuah perkumpulan adalah langkah baik untuk melengkapi kekurangan yang ada,” katanya. Diharapkan dari adanya asosiasi ini maka penerbit yang mengalami kesulitan dalam hal distribusi buku dan majalah dapat terbantu. “Demikian pula kebutuhan teknis yang menyangkut produksi, bisa dicarikan solusi bersama,” tandasnya.
Bukan tidak mungkin, dengan mengoptimalkan jaringan pesantren dan kota se-Jatim, maka potensi ekonomi penerbitan dapat semakin dioptimalkan. “Dan yang pasti adalah jaringan ukhuwah dan dakwah bisa terjalin dengan lebih baik,” pungkasnya.
Disamping membentuk asosiasi penerbit, PW LTN NU Jatim juga tengah mempersiapkan rangkaian kegiatan harlah yang akan berlangsung tanggal 12 Desember mendatang. Juga menyiapkan modul madrasah jurnalistik bagi lembaga pendidikan dan pesantren. (A Nabil Mubarak)