Oleh : KH. Ma’ruf Khozin
Mengapa Harus Bermazhab Dalam Memahami Dalil Qur’an dan Hadis? (Ngaji Bersama Pertamina)Saya paling suka memberi contoh dengan perumpamaan yang mudah dipahami oleh jamaah. Karena Masjid Wal Ashri Pertamina ingin memahami ilmu Fikih dalam metode bermazhab maka saya memberi contoh seperti yang mereka geluti setiap harinya, soal minyak.
Ibaratnya ayat-ayat di dalam Al-Qur’an itu seperti minyak bumi. Minyak bumi ditemukan bersama-sama dengan gas alam. Lalu, minyak bumi yang telah dipisahkan dari gas alam disebut juga minyak mentah (crude oil). Minyak mentah dapat dibedakan menjadi:
– Light crude oil (Minyak mentah ringan) yang mengandung kadar logam dan belerang rendah, berwarna terang dan bersifat encer (viskositas rendah).
– Heavy crude oil (Minyak mentah berat) yang mengandung kadar logam dan belerang tinggi, memiliki viskositas tinggi sehingga harus dipanaskan agar meleleh.
Setelah memalui proses tertentu minyak di atas baru bisa digunakan untuk mobil, bus, pesawat, kapal dan sebagainya (lihat gambar). Jadi, tidak ada ceritanya minyak mentah bumi langsung dimasukkan ke tangki mobil terus bisa berjalan.
Demikian pula dalil-dalil dalam Qur’an dan Hadis, ada banyak topik yang belum terpisah antara ayat hukum, ayat kisah, ayat perumpamaan, ayat Muhkam dan Mutasyabih, juga ada kalimat-kalimat yang masih general, ada sekian ayat dan hadis yang sudah dihapus dengan dalil yang lain, dan sebagainya.
Dari proses pengolahan dalil tersebut, jika melalui pendekatan Ra’yu (rasional) menghasilkan Mazhab Hanafi. Jika menggunakan pendekatan tradisional menghasilkan Mazhab Maliki. Jika menggunakan pendekatan yang menggabungkan rasional dan tradisional menghasilkan Mazhab Syafi’i. Jika pendekatan Fundamental akan menghasilkan Mazhab Hambali. Hasil ijtihad ulama madzhab ini disebut Fikih. Kita tinggal mempraktekkan tata cara shalat, puasa, haji dan sebagainya, seperti kita tinggal menggunakan gas, bensin, solar dan lainnya.
Jadi, apa bermazhab itu? Kajiannya siang ini menemani istirahat siang Anda bersama para Pimpinan dan Staf Pertamina Surabaya.