Situbondo – Praktisi bisnis internet Rahmat Saputra berharap para santri tidak hanya menjadi penonton dalam penguasan teknologi informasi, untuk berbagai keperluan, khususnya di dunia bisnis.
“Santri, termasuk para aktivis mahasiswa harus menguasai teknologi informasi ini agar tidak tergilas oleh perkembangan,” kata pendiri Komunitas Internet Cerdas Indonesia (ICI) ini pada peluncuran “software (perangkat lunak) FB Revolution 3.0” di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Ahad (29/11).
Ia mengemukakan bahwa dunia digital saat ini terus berkembanga pesat, khususnya penggunaan internet untuk menunjang bisnis. Belasan perusahaan besar di Indonesia kini mulai menanamkan modal untuk membuka portal yang berisi iklan jual beli barang.
“Sementara perusahaan-perusahan kecil jumlahnya sudah ratusan. Kondisi Indonesia sekarang ini mirip dengan kondisi di Tiongkok 10 tahun silam. Sekarang di Tiongkok sudah berkembang pesat dan ada ribuan portal yang mengelola iklan jual beli produk ini,” tuturnya pada acara yang dihadiri santri dan aktivis mahasiswa itu.
Menurut dia, agar santri tidak tergilas oleh keadaan itu, maka mereka yang kini bergelut dengan dunia usaha dituntut untuk terus menerus meningkatkan pengetahuan mereka terkait perkembangan dunia digital.
“Santri harus ikut ambil bagian dalam program pemanfaatan internet untuk kebaikan ini. Saat ini investor yang bermain di bisnis dengan sistem digital ini lebih banyak dari luar negeri, sedangkan dari dalam negeri baru 20 persen,” ujarnya.
Karena itu, pihaknya yang memotori penggunaan internet secara cerdas untuk kebaikan itu terus melakukan berbagai inovasi untuk mendukung anak-anak muda Indonesia berani dan menangkap peluang bisnis di dunia maya tersebut.
Saat ini Komunitas ICI menciptakan perangkat lunak untuk mendukung bisnis dalam jaringan (daring) atau “online” dengan memanfaatkan media sosial di Facebook. Perangkat lunak FB Revolution 3.0 ini ditujukan untuk membantu pengembangan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Software ini mampu menjadikan Facebook sebagai media marketing yang sangat efektif untuk menemukan pasar yang tepat,” ucap Rofiki, salah satu Tim ICI.
Ia menjelaskan untuk promosi di Facebook, dibutuhkan biaya yang tidak murah, yakni bisa jutaan hingga puluhan juta rupiah. Dan jika pelaku tidak tahu bagaimana menargetkan audiensnya, biaya iklan tersebut akan sia-sia dan hilang percuma.
“Maka bagi pengusaha UMKM yang baru menggunakan sosial media untuk promosi, kami sangat merekomendasikan software ini,” tukasnya.
Sebagaimana dicantumkan dalam web www.fb-revolution.top, software ini memiliki beberapa fungsi utama, yaitu dapat mengumpulkan akun facebook secara spesifik, tertarget dan sesuai segmen dari group, fanpage, graph search dan likers secara otomatis. (syaifullah)