Jombang,
Masa orientasi mahasiswa baru di Universitas Hasyim Asy’ari (Unhasy) Jombang Jawa Timur diakhiri dengan pemberian santunan kepada sejumlah panti asuhan. Di samping itu ada pemberian donasi bagi penderita kista yang membutuhkan biaya operasi.
Koordinator Pekan Orientasi Mahasiswa Baru atau Pesmaru Unhasy, Faisol Mubarok mengemukakan bahwa ada perbedaan mendasar dari masa orientasi di kampus yang berada di kawasan Pesantren Tebuireng ini. “Dari mulai pengenalan keberadaan kampus, juga materi tentang Islam Nusantara,” katanya kepada media ini, Jumat (28/8).
Mahasiswa tingkat akhir Fakultas Tarbiyah ini mengemukakan, materi lain yang disampaikan selama Pesmaru yang diselenggarakan sejak 25 hingga 28 Agustus ini adalah seputar Ahlus Sunnah wal Jamaah atau Aswaja, kebangsaan serta penutupan yang diisi dengan bhakti sosial.
“Seluruh materi ini sebagai pengejawantahan dari peraturan menteri yang tidak memperbolehkan adanya perpeloncoan bagi mahasiswa baru di sejumlah kampus,” katanya. Karena itu, beberapa materi yang disampaikan kepada calon mahasiswa baru bersifat menanamkan nilai edukasi yang ditambah dengan bhakti sosial, lanjutnya.
“Kegiatan bhakti sosial kami lakukan dengan cara, pada hari pertama mahasiswa baru membawa beras sebanyak setengah kilo gram,” katanya. Kemudian keesokan harinya dengan membawa mie instan. “Dan pada hari ketiga membawa daging kemasan dalam kaleng,” lanjutnya.
Setelah semua barang tersebut terkumpul, maka pada akhir Pesmaru akan diberikan kepada sejumlah panti asuhan di Jombang. “Yang pertama adalah Panti Asuhan Putra Islam Rausan Fikr,” katanya. Kemudian Panti Asuhan Al-Hasan Watugaluh Diwek, serta Yayasan Al-Chosiyah Ngoro,” ungkapnya.
Sumbangan yang terhimpun akan diberikan pada penutupan Pesmaru, nanti siang di halaman kampus setempat. “Perwakilan dari ketiga yayasan tersebut akan kami undang dengan membawa lima penghuni panti yang dimiliki,” kata A Fadzul Rahman, wakil koordinator acara.
“Dan pada penutupan Pesmaru ini, kami juga akan memberikan sumbangan kepada Poppy Angelina Purwanti yakni bocah 12 tahun penderita penyakit kista yang membutuhkan biaya untuk operasi,” kata mahasiswa Fakultas Tarbiyah ini.
Bagi panitia, keberadaan orientasi kampus diharapkan semakin menanamkan jiwa semangat belajar kepada mahasiswa baru. “Namun yang juga harus melekat dari mahasiswa adalah kepedulian kepada penderitaan sesama,” tandas Faisol Mubarok yang diamini A Fadzul Rahman. Sehingga dengan demikian akan lahir generasi muda yang memiliki kemampuan profesionalitas sesuai bidang keahlian masing-masing dan juga memiliki solidaritas bagi lingkungan sekitar, pungkasnya.