Tangkal Radikalisme, NU Bentuk Tim Cyber Force
SURABAYA – Lalu lintas percakapan di dunia maya kian tak terbendung. Di luar dampak positifnya, kebebasan berekspresi dan berbicara di dunia siber berdampak pada tersebarnya ujaran kebencian yang berpotensi memecah keutuhan bangsa.
Tentu saja banyak pihak yang resah dengan kondisi tersebut. Di antaranya Nahdlatul Ulama (NU). “Kita sudah buat tim pasukan udara untuk memantau dunia maya dari teman-teman Ansor. Namanya Cyber Force,” kata Ketua NU Jatim, Hasan Mutawakkil Alallah, di Markas Polda Jatim, Kamis, 1 September 2016.
Cyber Force, jelas Mutawakkil, sudah bekerja sejak beberapa bulan lalu. Tim inilah yang memantau lalu lintas media sosial dan menganalisis ujaran-ujaran yang berseliweran di dunia maya. Jika ada ujaran yanh berpotensi memecah belah keutuhan bangsa, dilaporkan ke Kominfo. “Cara kerjanya seperti apa, tanya ke Ansor dan cyber NU Jatim,” ujarnya.
Yang paling disorot NU, lanjut Mutawakkil, ialah ujaran dari kelompok Islam yang menebarkan paham keagamaan terindikasi radikal. Kelompok seperti inilah yang biasanya menyebarkan virus perpecahan, baik di tubuh Islam maupun masyarakat sebagai bangsa.
Hari ini, Markas Besar Kepolisian RI dan Pengurus Besar NU menandatangani nota kesepakatan atau MoU tentang Penanganan Konflik Sosial dan Ujaran Kebencian (Hate Speech). MoU dihadiri oleh Kepala Polri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Ketua Umum NU Said Aqil Siradj.
Cegah Konflik Sosial dan Ujaran Kebencian, Polri – NU Lakukan MoU
Guna mencegah dan penanganan konflik sosial di masyarakat agar terwujud kamtibnas yangkondusif, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melakukan penandatanganan kesepakatan (MoU) dengan Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), pendatanganan MoU ini langsung dihadiri Kapolri Jendral Tito Karnavian dan Ketua PBNU KH Said Aqil Siradj.
Dalam sambutannya, Kapolri Jenderal M. Tito Karnavian menyampaikan bahwa Polri menggandeng NU untuk bersama mengatasi konflik sosial, Krn NU adalah kekuatan utama Islam Moderat di Indonesia dan dunia, disamping NU merupakan salah satu dari pendiri bangsa, bersama Kaum Pergerakan Nasionalis, Kaum Pejuang/TNI/Polri.
Selain MoU, juga diadakan seminar nasional bertajuk “Penanganan Konflik Sosial dan Ujaran Kebencian (Hate Speech)” yang berlangsung di Gedung Mahameru Mapolda Jawa Timur bekerjasama dengan Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.
Narasumber seminar, Ketua PBNU Prof KH Said Aqil Siradj MA dan Asops Kapolri, Irjen Unggung Cahyono mantan Kapolda Jawa Timur sekaligus Kapolda Metro Jaya, dari Mabes TNI, dan beberapa Narasumber lain.
Acara juga dihadiri oleh Gubernur Jatim, Wakil Gubernur Jatim, Kapolda, Pangdam V Brawijaya, PCNU se Jatim, Ulama Pondok Pesantren se Jatim, Kapolres se Jatim, Kajati, Rektor PTS dan PTN. (MSD)