Rasa malas yang menimpa manusia merupakan musibah paling besar. Pasalnya dengan datangnya rasa malas semua rencana akan menjadi gagal. Lalu bagaimanakan cara menghilangkan rasa malas?
“Dalam kitab Ta’limul Muta’alim karya Syekh Al-Jarnuzi halaman 27 diterangkan bahwa rasa malas berasal dari banyaknya dahak dalam tubuh. Dahak berasal dari banyaknya makan dan minum,” papar Gus Muhammad Basithurijal dalam pengajian rutin bersama santri putri Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar, Jawa Barat, Sabtu (13/7) petang.
Dalam pengajian tersebut, Gus Rijal juga mengatakan bahwa dengan banyaknya makan dan minum, maka akan menambah banyak dahak. Maka cara menghilangkan rasa malas yaitu dengan mengurangi makan dan minum.
“Ulama zaman dahulu sering sekali menyedikitkan makan dengan cara berpuasa,” katanya.
Namun, masih kata Gus Rijal, jika dengan berpuasa akan menambah rasa malas dalam belajar atau melakukan ibadah yang lain maka makanlah secukupnya dan rajinlah dalam belajar dan beribadah.
Ia mengatakan bahwa kambing akan lebih mulia daripada manusia, jika manusia banyak makan dan malas bekerja. Berbeda dengan kambing yang gemuk akibat banyak makan itu akan menambah mahal jika dijual.
Hal lain untuk menghilangkan rasa malas yaitu dengan mengonsumsi roti kering dan anggur kering. Tetapi karena harga anggur kering yang tidak bisa dijangkau oleh para santri maka lebih baik dengan makan roti kering.
Selain itu cara yang terakhir untuk menghilangkan rasa malas yaitu dengan bersiwak. Selain dianjurkan dalam bersiwak, manfaat bersiwak yaitu akan mempertajam hafalan dan menambah fasih bacaan.
“Shalat satu rakaat dengan bersiwak sama dengan shalat tujuh puluh lima kali tanpa bersiwak,” ujarnya menyebutkan salah satu fadhilah siwak. (Siti Aisyah/Kendi Setiawan)
Sumber: NU Online